Monday, March 13, 2017

Review Kong : Skull Island


Sejujurnya saya bukanlah seorang pengamat dan kritikus film professional. Saya hanyalah seorang penyuka dan penikmat film dalam dan luar negeri. Dan salah satu film yang baru saja saya tonton adalah Kong : Skull Island.

Begitu tahu bahwa Tom Hiddleston akan hadir membintangi film ini, saya jadi rajin cek dan update trailernya di YouTube. Bayang-bayang Loki yang berkarisma mampu membuat ekspektasi saya begitu tinggi terhadap film ini. Apalagi yang bisa diharapkan selain menunggu akting Tom Hiddleston diluar karakter superhero, bakal jadi bagaimana ya dia kira-kira nanti? Wah sudah tidak sabar..

Begitu selesai menonton filmnya, jujur saya sedikit kecewa. Overall bagus sih, tapi ya bagus aja tapi tidak spektakuler. Bisa dibilang rata-rata, bukan sesuatu yang bagus banget.

Banyak faktor yang membuat saya berkata demikian. Apalagi mungkin karena saya nonton film ini sehabis nonton Logan. Jadi ketika sudah terbiasa diberikan suguhan film yang luar biasa dari Logan, menonton Kong : Skull Island benar-benar bisa membuat drop.

Di awal film, penonton sudah sukses dibuat deg-deg an dengan beberapa adegan pembuka. Contohnya adegan beberapa helicopter yang harus menembus kerumuman awan berbadai untuk mencapai sebuah pulau. Kemunculan Kong yang sangat tiba-tiba dari sejak awal film juga dapat ditoleransi.

Saya akan membahas film ini sedikit demi sedikit dari kacamata saya. Yang akan saya soroti adalah bagaimana alur penceritaannya. Terkesan film ini ingin sekali cerita berjalan ke arah yang diinginkan, sehingga terkesan kurang memperhatikan alur cerita yang dihadirkan.

Setelah tahu bahwa Kapten Preston Packard hanya ditipu oleh Bill Randa (John Goodman), alih-alih membalas perbuatan Randa, Kapten Packard malah memutuskan untuk 'membenci' Kong karena telah menyebabkan beberapa anak buahnya terbunuh. Kapten Packard sangat berambisi untuk mencari dan membunuh Kong demi anak buahnya. Ironisnya, dalam misi ini, Kapten Packard malah bersikukuh mengajak serta semua anak buahnya serta mempertaruhkan nyawa mereka semua untuk memburu Kong. Sebagai seorang Kapten, hal ini sangat egois dan tidak memberikan manfaat positif. Seharusnya dia membantu James Conrad untuk menyelamatkan sisa anak buahnya keluar dari pulau tersebut.

Dalam adegan misi pencarian Jack Chapman, sang kapten Preston Packard bersikukuh untuk tetap melakukan pencarian di daerah yang amat sangat berbahaya dan mengambil resiko membahayakan seluruh anak buahnya. Preston sudah diperingatkan bahwa area tersebut sangat berbahaya, dan dia tetap bersikukuh untuk kesana membawa serta seluruh anak buahnya untuk mendukungnya. Menurut saya, cerita ini sedikit memaksakan. Bisa saja kan cerita diubah menjadi rombongan yang ingin menemukan kapal untuk menyelamatkan diri, namun kemudian tersesat dan tidak sengaja berada di area tersebut dan mau tidak mau mereka harus mempersiapkan diri menghadapi bahaya yang ada disana.
Kapten Packard yang memaksa rombongan memasuki area berbahaya

Selain itu, saya ingin meng-highlight salah satu karakter di film ini, yaitu James Conrad yang diperankan oleh Tom Hiddleston. Tunggu-tunggu, saya benar kan bahwa James Conrad ini adalah pemain utama film ini? Ya boleh lah kesampingkan Kong sebagai pemeran utama film ini. Dari segi pemain, kenapa ya saya malah merasa James ini sebagai pemain pendukung? James sangat kurang berkarakter. Sehingga perannya seolah-olah 'terebut' oleh Kapten Packard. Berulang kali keputusan dan langkah yang diambil oleh James ini malah berdasarkan atas desakan Kapten Packard. Belum lagi kemunculan tiba-tiba Hank Marlow (John C. Reilly) di pertengahan film yang seakan-akan 'mencuri' karakter pemain utama juga. Jadi siapa sebenarnya pemain utama film ini? Saya sampai benar-benar bingung. Karakternya sangat kurang kuat dan mendominasi.
Pernah menonton film Anacondas : The Hunt for the Blood Orchid? Disana ada Johnny Messner sebagai Bill Johnson. Nah, kalian akan menemukan perbedaan karakter yang sangat kentara sekali, baik dari segi karakter yang diperkuat dengan tindakan leadership, serta kemampuannya untuk menyelesaikan permasalahan.


James Conrad dan Mason Weaver
Belum lagi ditambah dengan akting Brie Larson sebagai Mason Weaver yang juga kurang kuat menurut saya. Tampak beberapa kali dia mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan Kong. Tapi, sejak kapan hubungan baik ini terjalin? Tiba-tiba saja Mason sudah 'diijinkan' untuk memegang-megang Kong seenaknya sendiri. Wah sudah berteman rupanya, dari kapan ya?

Tampak Mason Weaver juga pernah terjatuh dari bukit yang tinggi setelah menembakkan suar kepada lawan Kong. Disitu dia terpental kemudian terjatuh ke air yang dalam. Secara mengejutkan, kameranya selamat tanpa terendam air sama sekali, dan masih bisa dioperasikan tanpa cacat. Anehnya lagi, Kong bisa 'mengambil' Mason dari dalam air keruh bekas pertempurannya dengan Monster tanpa kesulitan. Padahal sebelumnya, air danau atau apapun itu sudah 'diobok-obok' dengan membabi buta oleh Kong dan lawannya.

Oh ya, satu hal lagi, sedikit aneh bahwa Kong bertempur dengan musuhnya menggunakan kedua tangan dan susah sekali untuk menang. Begitu menangkap Mason, dan memegangnya di satu tangan, secara ajaib, satu menit kemudian Kong menang, padahal hanya menggunakan satu tangan melawan Monster tersebut. Luar biasa eh, dukungan seorang perempuan? haha


Salah satu makhluk oversized lain dalam film Kong : Skull Island

Selain kekurangan-kekurangan tersebut, tentu film Kong : Skull Island tidak terlepas dari efek Computer Generated-Imagery (CGI)-nya yang benar-benar KEREN! Sosok Kong yang sebesar gedung bertingkat di Amerika dengan raungannya yang super membahana, tentu telah lebih dari cukup untuk 'merebut' perhatian penonton. Belum lagi munculnya beberapa makhluk-makhluk oversized lain yang mampu membuat decak kagum. Dan sejujurnya adegan terkeren lain bagi saya ya final battle antara Kong melawan The Big One, cocok banget deh sebagai adegan pamungkas film ini.

Jadi, apa kalian juga sudah menonton film Kong : Skull Island? Bagaimana tanggapan kalian terhadap film ini?








0 comments:

Post a Comment

Add Coments Below :