Film yang bagus adalah film yang masih tetap keren ketika ditonton lagi bahkan di tahun-tahun mendatang. Baik dari jalan cerita, para pemainnya, maupun ending ceritanya. Pertanyaannya adalah, kenapa kita mau menonton film itu lagi? Bisa karena kangen melihat akting para pemainnya, atau lupa ending ceritanya bagaimana, bahkan bisa pula karena lihat / dengar ostnya di YouTube dan jadi kepingin nonton filmnya lagi. Film yang bagus tidak melulu harus memiliki visual efek yang luar biasa dan melibatkan proses editing yang rumit. Film bisa jadi sangat powerful hanya dengan mengandalkan cerita ataupun akting para pemainnya. Lihat saja film Ada Apa dengan Cinta yang tayang perdana tahun 2002 telah sukses berat menggebrak pasaran. April 2016 sekuel AADC, yaitu Ada Apa dengan Cinta 2 tayang di bioskop dan banyak penikmat film yang telah memberikan review positif terhadap film ini.
Sebagai seorang penggemar berat film dan drama, saya juga memiliki kriteria tersendiri dalam penilaian film yang layak tonton 2 kali atau lebih. Ya namanya juga penilaian pribadi, tentu pendapat ini 100% berdasarkan opini saya sendiri tidak ada pengaruh dari orang lain (ya kecuali mungkin rating IMDb. haha). Pertama, saya menyukai film-film seperti Harry Potter, Lord of the Ring, The Maze Runner, The Hunger Games, Divergent karena saya suka film-film bergenre seperti itu, lagian saya punya semua series novelnya hahaa. Kedua, saya suka film-film romantis seperti Love, Rosie kemudian The Fault in Our Star, 10 Things I Hate about You, About Time, The Notebook, yah memang umum banget, tapi beneran film-film itu bagus dan layak tonton lho! (menurut saya).
Terlepas dari film barat, saya juga tidak pernah menolak film-film Indonesia dan Asia. Film Indonesia seperti Perahu Kertas, Coklat Strawberry, Cintapuccino, Ada Apa dengan Cinta, Catatan Akhir Sekolah, Cin(N)ta, Ayat-Ayat Cinta, The Raid sampai 99 Cahaya dilangit Eropa saya juga suka. Film Asia banyak pula yang saya sukai, mulai dari film Thailand : Little Thing Called Love, sampai drama-drama Korea, Jepang beserta Anime-Anime nya. Film Thailand itu bagus-bagus, pun demikian dengan film horornya kaya Cooming Soon, dan Phobia 1 dan 2 (asli dijamin 100% serem-serem!). Kalau drama Korea nggak perlu dijelaskan lah ya, semua pasti punya kesukaan sendiri-sendiri drama mana yang disukai. Intinya, 80% harddisk eksternal saya isinya film semua, dan kebanyakan drama Korea (yang mana saat ini warnanya udah merah karena overload! haha). Tapi tunggu dulu, drama Jepang juga bagus-bagus, macam One Littre of Tears yang bener-bener bisa bikin nangis se-ember, Strawberry On the Sort Cake, Kamisama Mou Sukoshi Dake, film-film romantis kaya LDK, We Were There True Love, Sky of Love, Strobe Edge, Heroine Shikkaku, Hanamizuki, Kimi Ni Todoke, Ao Haru Ride, dan lain-lainnya masih banyaaakk.. Belum lagi anime nya macam Inuyasha, Monster, Wolf Girl and Black Prince, Lovely Complex, dan masih banyak lagi. Film Mandarin hanya sedikit yang saya suka, salah satunya itu IP Man 1 sampai 3.
Film Asia yang satu ini nggak kalah dari film-film yang lainnya. Yah ini sebenarnya drama sih, totalnya ada 21 episode. Drama ini adaptasi dari manga Jepang, judulnya Mars dan drama ini diadaptasi dalam drama Taiwan. Drama Mars ini tayang sekitar tahun 2004 yang dibintangi Vic Zhou (Hua Ze Lei Meteor Garden) sebagai Chen Ling sama Barbie Hsu (San Chai Meteor Garden) yang berperan sebagai Han Qi Luo.
Mulai ingat? Ceritanya menurutku bisa dibilang cukup kompleks. Ada unsur romantisnya, ada unsur actionnya (termasuk adegan balap-balap motor), trus ada beberapa adegan kekerasan (pukul-pukulan dan adegan bunuh diri), ada adegan horor juga (ibunya Lin yang dirawat di rumah sakit), ada adegan psikologisnya juga (Chen Sheng dan Tong Dao).
Mulai ingat? Ceritanya menurutku bisa dibilang cukup kompleks. Ada unsur romantisnya, ada unsur actionnya (termasuk adegan balap-balap motor), trus ada beberapa adegan kekerasan (pukul-pukulan dan adegan bunuh diri), ada adegan horor juga (ibunya Lin yang dirawat di rumah sakit), ada adegan psikologisnya juga (Chen Sheng dan Tong Dao).
Dulu waktu nonton drama ini harus sembunyi-sembunyi dari pengawasan orang tua (ya karena drama ini tayangnya malem banget, bisa dimarahi kalau nggak tidur-tidur! haha). Hmm.. seingat saya sih hampir mirip sama penayangannya Meteor Garden yang malem banget juga. Kenapa saya suka dengan drama ini? Karena drama ini menurut saya kereeeen banget! Apalagi pemain utama laki-lakinya Chen Ling ini adalah representatif cowok ideal banget (waktu itu. haha)
Gimana nggak, badboys gitu, punya banyak cewek atau mantan cewek, punya banyak fans cewek, keluarga kaya, pinter basket, badan atletis tinggi, naik motor balap, ganteng, rambutnya juga keren. Kalau sekarang rambut gondrong begitu bisa dibilang gondes kali ya, wahaha.. Tapi nggak tau kenapa, nonton Chen Ling lagi dengan rambut panjang di tahun 2017 ini, dia kelihatan nggak gondes sama sekali lho, tetep charming, keren, dan pantes aja gitu ngeliatnya. Aktingnya Vic Zhou ini beda banget sama pas jadi Hua Ze Lei di Meteor Garden. Kalau disana dia lebih pendiam, calm dan lembek-lembek gimana gitu, di drama Mars ini dia kelihatan manly banget, mahir beladiri, naik motor, sering senyum ketawa lepas dan bercanda, pokoknya he’s so alive deh.
Ringkasan Cerita
Cerita drama Mars ini cukup bagus. Berawal dari Chen Ling yang ingin menanyakan arah rumah sakit kepada Qi Luo. Alih-alih ngasih tau lewat kata-kata, Qi Luo malah nggambar peta disebuah kertas dan kemudian peta tersebut diberikan kepada Ling. Ternyata dibelakang kertas tersebut ada draft lukisan Qi Luo tentang ibu dan anak. Ling langsung jatuh cinta dengan draft lukisan itu. Tidak disangka ternyata Ling berada satu kelas dan satu kampus dengan Qi Luo. Qi Luo berjanji akan membuatkan Ling lukisan ibu dan anak tersebut, sebagai gantunya, Ling akan terus melindungi Qi Luo yang pendiam itu. Qi Luo ini amat sangat anti sama cowok. Tidak disangka sifat pendiamnya ini dimanfaatkan seorang guru yang tidak bertanggung jawab untuk melecehkannya. Untung Ling berhasil menyelamatkan Qi Luo. Singkat cerita, guru tersebut akhirnya keluar dari kampus tersebut.
Cerita drama Mars ini cukup bagus. Berawal dari Chen Ling yang ingin menanyakan arah rumah sakit kepada Qi Luo. Alih-alih ngasih tau lewat kata-kata, Qi Luo malah nggambar peta disebuah kertas dan kemudian peta tersebut diberikan kepada Ling. Ternyata dibelakang kertas tersebut ada draft lukisan Qi Luo tentang ibu dan anak. Ling langsung jatuh cinta dengan draft lukisan itu. Tidak disangka ternyata Ling berada satu kelas dan satu kampus dengan Qi Luo. Qi Luo berjanji akan membuatkan Ling lukisan ibu dan anak tersebut, sebagai gantunya, Ling akan terus melindungi Qi Luo yang pendiam itu. Qi Luo ini amat sangat anti sama cowok. Tidak disangka sifat pendiamnya ini dimanfaatkan seorang guru yang tidak bertanggung jawab untuk melecehkannya. Untung Ling berhasil menyelamatkan Qi Luo. Singkat cerita, guru tersebut akhirnya keluar dari kampus tersebut.
Qi Luo meminta Ling menjadi model bagi lukisannya, dan Ling setuju. Banyak perempuan yang cemburu dengan kedekatan Qi Luo dan Ling, Qing Mei salah satunya. Dia adalah mantan pacar Ling. Pada awalnya dia sering membully Qi Luo, namun pada akhirnya mereka malah jadi bestfriend. Singkat cerita, ternyata Qi Luo ini memiliki trauma karena pernah diperkosa oleh ayah tirinya. Chen Ling sendiri juga pernah punya kenangan suram, yaitu saudara kembarnya Sheng, memutuskan bunuh diri dengan cara terjun dari atap sekolah tepat didepan matanya. Belum lagi ibunya yang dirawat dirumah sakit jiwa kemudian mati bunuh diri. Sebenarnya ayah tirinya cukup menyayangi Ling dan Sheng, selama ini mereka salah paham. Ayah kandung Ling dan Sheng adalah adik dari ayah tiri Ling. Ibu Ling memutuskan berselingkuh dengan adik suaminya sendiri.
Nah, cukup kompleks bukan? Cerita tidak hanya berkutat seputar kehidupan kampus, cinta, bullying, dan balap motor, masih ada cerita keluarga yang rumit dan pada awalnya menjadi misteri. Untunglah drama ini berakhir happy ending. Yeaaayyy..!
Nah, cukup kompleks bukan? Cerita tidak hanya berkutat seputar kehidupan kampus, cinta, bullying, dan balap motor, masih ada cerita keluarga yang rumit dan pada awalnya menjadi misteri. Untunglah drama ini berakhir happy ending. Yeaaayyy..!
MARS Versi Taiwan vs MARS Versi Jepang
Selain dramanya yang bagus, ost Mars juga bagus-bagus. Good news dari drama ini adalah drama ini akhirnya dibuat versi Jepangnya. Horeee.. Karena drama ini awalnya memang diadaptasi dari manga Jepang, akhirnya Jepang memutuskan untuk mengangkatnya menjadi versi drama. Drama Jepang ini berjudul sama, Mars dan tayang Januari 2016. Chen Ling versi Jepang bernama Rei Kashino (Taisuke Fujigaya), dan Qi Luo versi Jepang bernama Kira Aso (Marie Iitoyo). TV seriesnya berjumlah 10 episode.
Selain dramanya yang bagus, ost Mars juga bagus-bagus. Good news dari drama ini adalah drama ini akhirnya dibuat versi Jepangnya. Horeee.. Karena drama ini awalnya memang diadaptasi dari manga Jepang, akhirnya Jepang memutuskan untuk mengangkatnya menjadi versi drama. Drama Jepang ini berjudul sama, Mars dan tayang Januari 2016. Chen Ling versi Jepang bernama Rei Kashino (Taisuke Fujigaya), dan Qi Luo versi Jepang bernama Kira Aso (Marie Iitoyo). TV seriesnya berjumlah 10 episode.
Saya belum bisa mengatakan semirip apa drama versi Jepang dan Taiwan ini, karena sata belum nonton yang versi Jepangnya. Tapi dari banyak review yang saya baca sih versi Jepang lebih mirip ke Manga nya. Dan ada beberapa bagian karakter yang agak beda, seperti teman Ling yang bernama Da Ye, di drama Jepangnya jadi nggak ada atau random. Kalau menurut saya pribadi sih, saya lebih suka drama Mars versi Taiwan. Nggak peduli betapa jadulnya, tapi menurut saya, cerita, pemilihan karakter, akting pemainnya, baju, sampai rambutnya Chen Ling bener-bener pas. Dan saya sukaaa bangett.. Ngefans sama Chen Ling bangett dulu sampai sekarang. Kalau kamu?