Monday, September 25, 2017

Bagaimana Test CPNS Kemenkumham 2017? Ini Cerita Lengkapnya!


Senang? Haru? Bahagia?
Kalau saya sih lemas, lapar, haus, dan lega!

Ya, itulah kata-kata yang menggambarkan apa yang saya rasakan setelah ikut ujian test CPNS 2017 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham).

Saya akan mencoba menjelaskan pelan-pelan dari awal runtutan kejadian bagaimana proses ujian Test Kemampuan Dasar (TKD) dari Kemenkumham 2017. Tapi bukan contekan soal dan jawabannya lho yaa..!

Sebenarnya ikut ujian CPNS itu antara semangat dan malas. Memang bertentangan, tapi dua kata itu beriringan banget!
Semangat : karena 'siapa sih yang gak mau jadi PNS?' Prospek kerja jadi PNS itu fix menggiurkan banget. Jadi setiap ada bukaan formasi, yaa kalau bisa ikut laah..
Males : karena disela-sela kesibukan yang segambreng, kita dituntut nyiapin berkas-berkas persyaratan yang 2x lebih ribet daripada persyaratan penerimaan karyawan baru dari perusahaan swasta. Belum lagi tanggal pendaftaran yang dibatasi, harus scan dokumen dalam bentuk PDF/JPG terus upload file gak lebih dari ukuran berapa megabyte, dan lain sebagainya. Bagi orang yang punya waktu luang agak mendingan, yaa oke lah ngurus-ngurus begituan 3 hari juga selesai. Kalau kasus saya nih, beda banget..

Jadi kebetulan saya sudah kerja di salah satu perusahaan swasta di Surabaya. Lha, ngapain daftar CPNS? Yaa.. iseng-iseng berhadiah. Iseng kalau masuk ya Alhamdulillah, kalau gak masuk yaa.. nasib. Namanya juga bersaing sama anak muda berpendidikan di seluruh Indonesia, berani mengharap apa selain keberuntungan? Hahahaa


Jadi saya akan bercerita berdasarkan opini saya pribadi, pengalaman saya sendiri, dan tanpa ada unsur paksaan atau pengaruh dari pihak manapun juga.
Ceritanya saya kebetulan memang sedikit hectic di kerjaan kantor, bertepatan dengan itu, proses bukaan pendaftaran dimulai, jadi saya harus meluangkan waktu : sempat gak sempat harus sempat dan selesai ngurus + upload berkas-berkas pendaftaran. Singkat cerita akhirnya saya sukses dan berhasil daftar. Alhamdulillah lagi, saya lolos seleksi berkas. Dan pengumuman tanggal serta lokasi test pun diumumkan. Namun yang sempat menjadi kendala adalah susahnya situs kemenkumham buat lihat lokasi dan jadwal ujian (hadehhh.. Pakai server apa sih sampai down berhari-hari gitu. ckckck)

Pada hari H, saya berangkat seorang diri ke lokasi test. Dan ternyata lokasi test ini cukup jauh dari tempat kost saya. Kebetulan saya mengambil lokasi di Surabaya, dan di Surabaya lokasinya di Politeknik Pelayaran Surabaya. Seumur-umur saya belum pernah jalan-jalan ke sekitar daerah tersebut, jadilah saya berangkat dengan berbekal Google Maps semata.

Di pengumuman yang beredar luas di internet, disebutkan bahwa peserta dilarang memarkir kendaraan di area ujian. Jadilah didepan lokasi, tempat parkir dadakan menjamur banyak. Ya saya parkir aja lah disitu. Oh ya, jadwal ujian saya itu sore jam 15.10-16.50 dan itu adalah sesi terakhir (sesi 5) dari rangkaian semingguan test seleksi CPNS Kemenkumham area Surabaya ini. Saya sampai lokasi sekitar pukul 14.00

Disana kami diarahkan untuk menitipkan tas terlebih dulu di sebuah ruangan yang telah disiapkan. Tidak boleh membawa apapun masuk kedalam ruang ujian. Tidak juga botol minum tupperware, dll. Namun air minum kemasan botol plastik masih diperbolehkan nanti sampai tahap tertentu. Barang yang diperbolehkan dibawa hanya KTP asli, dan kartu ujian. Selain itu pokoknya ditinggal bersama tas di ruangan. Bahkan, tidak boleh memakai segala jenis perhiasan termasuk anting-anting, gelang, kalung emas, dan jam tangan. Harus dilepas semua.

Tahap 1 : Setelah menitipkan tas, para peserta diminta masuk dan menunggu antrian verifikasi. Di gerbang sudah ada petugas wanita yang bertugas menggeledah badan peserta dari ujung kepala sampai ujung kaki : memastikan mereka tidak memakai perhiasan, dan barang-barang yang tidak diperlukan.
Tahap 2 : Peserta harus antri sesuai dengan urutan nomor seleksi dan antri di meja-meja verifikasi (1-12 meja). Ternyata ini adalah absensi dan mendapatkan stempel di kartu ujian peserta. Setelah verifikasi, peserta harus masuk ke tempat isolasi setelah digeledah lagi badannya secara manual tentunya. Hahaha
Tahap 3 : Semua peserta diisolasi di sebuah lokasi outdoor, tepatnya sebuah lapangan dengan beratus-ratus kursi lipat berderet, dan.. gak ngapa-ngapain. At all. Jadi saya pikir, jam 3 sore itu peserta masuk ke ruang ujian, tapi ternyata, jam 3 sore adalah waktu para peserta 'berkumpul' untuk diisolasi. Hadehh.. Saya merasa sangat useless, kehausan, lapar, gerah, dan totally doing nothing banget! Dan kalian tahu jam berapa ujian sesungguhnya dimulai? Jam 5 sore. Oh meeen..!
Tahap 4 : Peserta masuk ruang ujian secara teratur dan tertib. Disini para peserta digeledah sekali lagi dari ujung kepala sampai kaki untuk memastikan nggak-bawa-apa-apa.
Tahap 5 : Ujian. Satu ruang ujian ini muat sampai 500 orang. Dan karena test dengan menggunakan sistem CAT / komputer, tentu didalam ruangan itu ada 500 komputer yang tersedia dan digunakan khusus untuk ujian. Di meja sudah disediakan pensil buat coret-coret dan selembar kertas buram (diberikan waktu absen tadi) buat corat-coret soal hitung-hitungan.


Kalau boleh saya simpulkan dari keseluruhan proses ini :
#Good things :
  • Panitia tampak prepare banget dan tahu job masing-masing, gak ada yang gak kerja sesuai dengan job desknya masing-masing. Sehingga para peserta gak kebingungan kaya anak ayam yang lagi hilang.
  • Proses keamanan diutamakan banget. Saya ingat sampai 3x saya digeledah biar yakin gak menyelundupkan apa-apa. Hahaa.. Kalau gak pakai perhiasan sih saya pikir untuk kesetaraan aja kali ya, baju sama, biar gak ada superioritas.
  • Saya salut sama panitia yang masih sabar menghadapi dan menjelaskan secara rinci dari awal sampai akhir. Padahal kan sehari ada 5 sesi, dan berlangsung Senin-Sabtu. Hihi

#Need Improvement :
  • Proses isolasi yang lama ini membuat peserta merasa useless dan wasting time banget! Mana air minum hanya boleh yang botol plastik, dan panitia juga menyediakan air minum dalam jumlah terbatas jadilah para peserta udah pada lemes sebelum 'perang'
  • Waktu nunggu 2 jam ini begitu sia-sia karena gak ada info dari panitia untuk lokasi tempat sholat. Dan karena ujian akhirnya berlangsung jam 5 sore - 7 malem, peserta muslim jadi gak bisa sholat Ashar dan Maghrib. Padahal 2 jam nunggu seharusnya bisa buat sholat bagi yang menjalankan sholat.
  • Parkir liar. Kalian tahu sepeda motor bayar berapa? 5ribu! Yaa boleh lah memanfaatkan moment langka begini buat meraup untung. Tapi sadar gak sih orang-orang ini, bahwa yang kalian palak ini adalah orang-orang yang lagi cari kerja! Tega banget memalak jobseeker segitu banyak?! Motor aja 5rb, gak tau deh kalau mobil, pasti 10rb an lebih. Bukannya membantu tapi malah memalak. Hmm..
  • Ruang ujian semacam aula olahraga, jadi luas banget. Suara panitianya jadi bergema gak jelas dan proyektor di dinding gak begitu kelihatan + backlight karena kena cahaya matahari.
  • Waktu nunggu + ujian yang lama membuat peserta benar-benar lemas, capek, dan lapar. Mana soalnya sulit-sulit semua. Pffttt..

Setelah ujian, ada beberapa hal yang bikin saya senyum-senyum, walaupun balik kecut lagi kalau inget nilai. Hahaa.. Well, ada banyak keluarga yang cemas nungguin anak-anaknya keluar ruang ujian. Anak yang ketemu ibunya terus cium tangan, seorang ayah yang bangga dan buru-buru mendampingi anaknya waktu lihat anaknya keluar ruangan, atau ada yang minta maaf sama pacarnya karena sudah nungguin cukup lama sambil mijit-mijitin kakinya *padahal kan bukan abis olahraga lari (?), atau kaya model saya ini, keluar ruangan gak disambut siapa-siapa, jalan sendirian ke parkiran, buka Google Maps, terus udah deh, naik motor sendiri-balik sendiri *duh cek melase. haha! Atau.. ada juga yang sendirian tapi pulangnya naik ojek online *antara mandiri sama melas juga, sama kaya saya :p


Kalau dari sisi latar belakang, saya kan sempet ngobrol-ngobrol juga nih sama beberapa orang. Nah, ceritanya itu asik-asik. Ada yang baru lulus tahun kemaren, ada yang belum kerja, ada yang baru resign, ada yang lagi hamil, ada yang lagi ikut beasiswa, ada yang baru nikah seminggu terus ikut ujian ini, ada yang masih kerja honorer di kota lain, dan banyak yang ikut ujian jauh-jauh datang ke Surabaya sampai dibela-belain nginep, demi ikut ujian. Mereka datang dengan kisah masing-masing dan perjuangan masing-masing. Luar biasa kan cerita-cerita orang-orang ini.

Oh ya, waktu ujian saya ini semua orang (per sesi 500 orang) itu ceeeweeeekk semuanya lho! Wow.. Sedikit kecewa karena nggak bisa lihat pemandangan bening dari cogan-cogan yang pakai baju putih-hitam khas mau ikut ujian gitu. Hahaa.. Kayaknya sih memang dibagi, cowok-cowok ujian sendiri hari apa, cewek sendiri hari apa aja gitu. Ahh.. cantik-cantik, muda-muda, dan pintar-pintar semua nih Calon Pegawai Negeri Sipil Kemenkumham Indonesia. Semoga lolos ya girls! Amiinn.. :)







0 comments:

Post a Comment

Add Coments Below :